Thursday, September 29, 2011

Outbound Magradika 53

Hari ini gelombang 3 Outbound Magradika angkatan 53 STIS akan berangkat.. hi hi.. asiik.. tapi agak waswas juga sih kita bakal diapain ya nanti di sana. Semua perlengkapan udah siap, dan sudah dipacking di dalam tas hitam gede STIS, lumayan berat juga, kira-kira nanti saya kuat nggak ya angkat tas itu.. he he.. tapi kuat nggak kuat ya harus dikuat-kuatin.
Semoga aja pas di sana nanti saya nggak sakit dan bisa mengikuti seluruh rangkaian kegiatan sampai outboundnya selesai tanggal 5 nanti. Saat outbound kami dilarang membawa HP, jadi HP ku akan diam di lemari dulu deh selama 6 hari, hi hi...... selama 6 hari no HP dan no Fesbuk rasanya gimana ya... he he diasikin aja kali ya, seperti kata Yulika Satria  Daya presenternya backpacker.. Dulu saya punya cita-cita mau jadi backpacker, meskipun outbound ini bukan acara backpacker, tapi setidaknya ada lah sedikit-sedikit yang mirip, kayak bawa tas besar dan melakukan perjalanan sehemat mungkin dan membawa barang seefisien mungkin.. kita disuruh bawa uang maksimal seratus ribu dalam pecahan dua puluh ribuan, he he.. kira-kira cukup nggak ya? ya dicukup-cukupin ajalah.. :-)
semoga outbound ini berjalan lancar dan kami semua bisa melewati semua halangan dan rintangan yang ada di depan.. :-D :-D.... Amiiinnn

Ngedata Angkot..........

Tugas buat magradika bertambah lagi, salah satunya kami disuruh membuat daftar 10 angkot, trayek dan ongkosnya. nah, dengan prinsip lebih cepat lebih baik saya akhirnya memutuskan untuk secepatnya pergi untuk mendata angkot-angkot tersebut bersama teman kelompok saya Ririn. Kami, berdiri di perempatan depan kampus STIS dan mencatat nomor angkot dan trayeknya. Setelah sekitar dua puluh menit berdiri memperhatikan angkot-angkot yang lewat, kami pun mendapatkan hasil sebagai berikut :
06 : Kampung Melayu - PGC - Gandaria
16 : Kampung Melayu - pasar minggu
44 : Jatinegara - Karet
28 : Kampung Melayu - Pondok Gede
18 : kampung melayu - pondok gede (lewat otista III)
03 : Kampung Melayu - PWI
26 : Kampung Melayu - Bekasi
01 A : Kampung Melayu - Senen
dan beberapa angkutan selain mikrolet :
Kopaja 502 : Kampung Melayu - Tanah Abang
53 : Kampung Rambutan - Kampung Melayu
612 : kampung Melayu - Ragunan
107 : Kampung Melayu - Blok M
Steady Safe 921 : Kampung Melayu - Blok M
Steady Safe 2 : Cililitan kota - lewat kampung melayu, senen, G. mada
Nah, setelah selesai mencatat nomor serta trayeknya, masih kurang satu lagi nih, yaitu ongkosnya. kami pun memutuskan untuk bertanya pada bapak-bapak tukang ojek yang lagi mangkal di situ. Saat kami tanya, beberapa orang mengaku tidak tahu , dan bilang ke kami " No, tanya dia aja tuh neng, die tau tuh" , kami pun menanyai yang dimaksud, dan mendapatkan info tentang ongkos dari beberapa angkot tersebut, tapi masih ada beberaoa yang belum seperti angkot jurusan kampung melayu - bekasi. Salah satu bapak itu bilang : "Neng, di sana ya?" (sambil menunjuk sebuah kampus berwarna biru dengan tulisan besar SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK yang tepat berada di seberang jalan tempat kami berdiri). "Iya pak" jawab kami. "Ni angkot 01 trayeknya bukan di sini nih neng, dari statistik kan? di sana kan datanya harus jujur?" salah satu bapak tukang ojek berkomentar. "Lo, tapi tadi kami liat angkot 01 lewat sini pak" jawabku. "itu mereka ngelanggar neng, 01 itu harusnya sampe kampung melayu aja, gak boleh lewat sini, kalo kepergok ditangkep tuh " kata sang tukang ojek "iye bener, kalo siang juga udah pada gak ada tuh " temannya yang lain ikut menimpali. he he... satu lagi informasi yang kami dapatkan, bahwa ternyata ada juga angkot yang melanggar trayeknya.... "Ojek nggak didata neng?" tanya salah satu dari mereka, teman tukang ojek yang lainnya menjawab "Ojek mah mahal, dari sini ke Senen dua puluh lima rebu".. he he he.. lucu juga nih bapak. Karena sepertinya sudah tidak ada lagi yang mau kami tanyakan, kami pun pamit pada bapa-bapak tukang ojek. saat kami sudah jalan salah satu dari mereka berkata sambil bercanda "neng, kalo mau ngedata orang-orang susah dateng sini aja" maksudnya orang susah itu adalah mereka-mereka. Hmmmm.... dibalik tawa mereka, dibalik candaan mereka, saya tau mereka pasti menyimpan beban hidup yang berat. Semoga Tuhan memberikan rejeki kepada mereka dan anak-anak mereka bisa mendapatkan masa depan yang lebih baik lagi... Amiiinnn