Thursday, September 29, 2011

Outbound Magradika 53

Hari ini gelombang 3 Outbound Magradika angkatan 53 STIS akan berangkat.. hi hi.. asiik.. tapi agak waswas juga sih kita bakal diapain ya nanti di sana. Semua perlengkapan udah siap, dan sudah dipacking di dalam tas hitam gede STIS, lumayan berat juga, kira-kira nanti saya kuat nggak ya angkat tas itu.. he he.. tapi kuat nggak kuat ya harus dikuat-kuatin.
Semoga aja pas di sana nanti saya nggak sakit dan bisa mengikuti seluruh rangkaian kegiatan sampai outboundnya selesai tanggal 5 nanti. Saat outbound kami dilarang membawa HP, jadi HP ku akan diam di lemari dulu deh selama 6 hari, hi hi...... selama 6 hari no HP dan no Fesbuk rasanya gimana ya... he he diasikin aja kali ya, seperti kata Yulika Satria  Daya presenternya backpacker.. Dulu saya punya cita-cita mau jadi backpacker, meskipun outbound ini bukan acara backpacker, tapi setidaknya ada lah sedikit-sedikit yang mirip, kayak bawa tas besar dan melakukan perjalanan sehemat mungkin dan membawa barang seefisien mungkin.. kita disuruh bawa uang maksimal seratus ribu dalam pecahan dua puluh ribuan, he he.. kira-kira cukup nggak ya? ya dicukup-cukupin ajalah.. :-)
semoga outbound ini berjalan lancar dan kami semua bisa melewati semua halangan dan rintangan yang ada di depan.. :-D :-D.... Amiiinnn

Ngedata Angkot..........

Tugas buat magradika bertambah lagi, salah satunya kami disuruh membuat daftar 10 angkot, trayek dan ongkosnya. nah, dengan prinsip lebih cepat lebih baik saya akhirnya memutuskan untuk secepatnya pergi untuk mendata angkot-angkot tersebut bersama teman kelompok saya Ririn. Kami, berdiri di perempatan depan kampus STIS dan mencatat nomor angkot dan trayeknya. Setelah sekitar dua puluh menit berdiri memperhatikan angkot-angkot yang lewat, kami pun mendapatkan hasil sebagai berikut :
06 : Kampung Melayu - PGC - Gandaria
16 : Kampung Melayu - pasar minggu
44 : Jatinegara - Karet
28 : Kampung Melayu - Pondok Gede
18 : kampung melayu - pondok gede (lewat otista III)
03 : Kampung Melayu - PWI
26 : Kampung Melayu - Bekasi
01 A : Kampung Melayu - Senen
dan beberapa angkutan selain mikrolet :
Kopaja 502 : Kampung Melayu - Tanah Abang
53 : Kampung Rambutan - Kampung Melayu
612 : kampung Melayu - Ragunan
107 : Kampung Melayu - Blok M
Steady Safe 921 : Kampung Melayu - Blok M
Steady Safe 2 : Cililitan kota - lewat kampung melayu, senen, G. mada
Nah, setelah selesai mencatat nomor serta trayeknya, masih kurang satu lagi nih, yaitu ongkosnya. kami pun memutuskan untuk bertanya pada bapak-bapak tukang ojek yang lagi mangkal di situ. Saat kami tanya, beberapa orang mengaku tidak tahu , dan bilang ke kami " No, tanya dia aja tuh neng, die tau tuh" , kami pun menanyai yang dimaksud, dan mendapatkan info tentang ongkos dari beberapa angkot tersebut, tapi masih ada beberaoa yang belum seperti angkot jurusan kampung melayu - bekasi. Salah satu bapak itu bilang : "Neng, di sana ya?" (sambil menunjuk sebuah kampus berwarna biru dengan tulisan besar SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK yang tepat berada di seberang jalan tempat kami berdiri). "Iya pak" jawab kami. "Ni angkot 01 trayeknya bukan di sini nih neng, dari statistik kan? di sana kan datanya harus jujur?" salah satu bapak tukang ojek berkomentar. "Lo, tapi tadi kami liat angkot 01 lewat sini pak" jawabku. "itu mereka ngelanggar neng, 01 itu harusnya sampe kampung melayu aja, gak boleh lewat sini, kalo kepergok ditangkep tuh " kata sang tukang ojek "iye bener, kalo siang juga udah pada gak ada tuh " temannya yang lain ikut menimpali. he he... satu lagi informasi yang kami dapatkan, bahwa ternyata ada juga angkot yang melanggar trayeknya.... "Ojek nggak didata neng?" tanya salah satu dari mereka, teman tukang ojek yang lainnya menjawab "Ojek mah mahal, dari sini ke Senen dua puluh lima rebu".. he he he.. lucu juga nih bapak. Karena sepertinya sudah tidak ada lagi yang mau kami tanyakan, kami pun pamit pada bapa-bapak tukang ojek. saat kami sudah jalan salah satu dari mereka berkata sambil bercanda "neng, kalo mau ngedata orang-orang susah dateng sini aja" maksudnya orang susah itu adalah mereka-mereka. Hmmmm.... dibalik tawa mereka, dibalik candaan mereka, saya tau mereka pasti menyimpan beban hidup yang berat. Semoga Tuhan memberikan rejeki kepada mereka dan anak-anak mereka bisa mendapatkan masa depan yang lebih baik lagi... Amiiinnn

Wednesday, September 28, 2011

naninaninaninuneno

Malam ini rencananya mau bikin makalah tentang "perikanan", tugas dari kakak panitia pendamping magradika.. tapi mood untuk mengerjakan sedang tidak ada, google udah terbuka tapi kata kunci yang kuketik malah bukan yang akan mengarahkanku pada referensi makalah yang akan kubuat, jemariku malah bergerak sendiri menuliskan kata kunci "cerpen". malam ini sepertinya ada orang yang sedang sensitif, ya siapa lagi kalau bukan saya? rasanya mau nangis tapi tidak tau apa sebabnya. Yang terlintas dalam pikiranku hanya hal-hal sedih, bapak pemulung di dekat jembatan bidara cina, pengamen jalanan, kucingku yang kemarin baru mati.. saya berharap malam ini turun hujan, saya adalah orang yang sangat menyukai hujan, hujan membuat saya tentram.. kalau malam ini tidak, saya berharap besok sepanjang hari hujan. Keinginan saya agar hujan turun ini pasti tak lepas dari perasaan sensitif malam ini..
Pulau Sulawesi juga tak ketinggalan ikut dalam khayalanku, seandainya sekarang saya ada di sana, di rumah sederhana bersama mama dan bapak.. tapi demi masa depan yang lebih baik, saya harus bisa menahannya.. mau memencet nomor mama, tapi di sana sekarang pasti sudah pukul 11 lewat, mama pasti sudah tidur..
Hmmm... entah apa yang enak dilakukan malam ini agar perasaan bisa lebih baik..

Monday, September 26, 2011

"Proud to be Statictician"

setelah  magradika kami diberi tugas oleh panitia pendamping untuk membuat essay "Proud to be Staticitician" dan hasilnya inilah essay yang bisa saya buat dengan mengeluarkan keringat, berjuang dengan sepenuh hati sampai titik darah penghabisan.. he he..lebay ya... yasuddd... langsung aja yah....

“PROUD TO BE STATICTICIAN”
            Sekolah Tinggi Ilmu Statistik, nama sebuah perguruan tinggi yang baru terdengar di telinga saya ketika kelas 2 SMA, tak pernah terpikir untuk mendaftar bahkan bermimpi menjadi seorang statistisi sebelumnya. Tapi ternyata takdir saya adalah menjadi mahasiswa baru Sekolah Tinggi Ilmu Statistik setelah saya lulus dari SMA Negeri 1 Polewali.
            Saya akan menceritakan sedikit mengenai proses masuk di STIS. Waktu itu kami sedang ujian semester (Sabtu, Desember 2010), salah seorang guru saya masuk ke ruangan pada saat saya sedang asyik-asyiknya mengerjakan soal ujian, beliau mengumumkan tentang penerimaan mahasiswa baru STIS melalui jalur PMDK dan tesnya akan diadakan hari senin, saya pun ikut mendaftarkan diri. Kalau ditanya alasannya, mungkin jawabnya karena saya ingin memperbesar peluang diterima di perguruan tinggi.
            Pada hari minggu, sehari sebelum tes saya membuka kembali buku teks matematika kelas 2 SMA dan mempelajari sedikit tentang statistic, karena perkiraan saya soal yang akan diujikan besoknya adalah soal-soal mengenai statistic, karena nama sekolanya “Sekolah Tinggi Ilmu Statistik”. Eh tak disangka ternyata tesnya sama sekali tidak ada yang mengenai statistic. Tes dimulai pukul 10 pagi, setelah sebelumnya dosen STIS, Pak Edi  yang datang langsung ke daerah kami untuk mengadakan tes bercerita sedikit tentang apa itu STIS.
            Tesnya berlangsung lumayan lama, dari jam sepuluh pagi sampai jam empat sore, waktu itu tesnya diikuti oleh 3 SMA yang ada di kabupaten Polewali Mandar. Bahan yang diujikan adalah tes psikologi. Jenis tes psikologinya lumayan banyak, ada yang mencocokkan gambar, memindahkan huruf dan nomor, menggambar, memilih antara A atau B yang menjadi karakter kita dan tes matematika yang dipelajari oleh anak SD, banyak orang yang mengatakan tes matematika itu adalah matematika dasar, tapi menurut saya itu bukan matematika dasar, tapi termasuk ke dalam tes psikologi, mengapa? Karena tes matematika dasar untuk ukuran anak kelas 3 SMA tidak mungkin semudah itu.
            Tes pun berakhir dan kami semua pulang ke rumah untuk istirahat, setelah seharian duduk mengerjakan tes psikologi tersebut. Esok harinya saya dan teman-teman harus mengikuti ujian susulan karena kami tidak ikut ujian saat mengikuti tes jalur PMDK STIS. Setelah ujian semester berakhir, saya dan teman-teman yang ikut tes STIS masih harus disibukkan dengan mengurus berkas-berkas yang harus dikirimkan ke STIS, mulai dari fotocopy raport, keterangan peringkat, dan masih ada beberapa yang sudah saya lupa.. J. Setelah semuanya selesai barulah saya mempunyai waktu untuk libur, dan yang satu ini saya manfaatkan untuk mengunjungi nenek saya di kampung.
            Pengumuman tes tahap I adalah tanggal 31 Januari, nama saya tertera di kertas pengumuman, saya sangat senang. Dalam benak saya sudah terbayang mimpi pergi ke Jakarta yang sebelumnya saya impi-impikan akan tercapai melalui lomba-lomba yang saya ikuti, tapi satu pun tidak ada yang bisa menwujudkan keinginan saya untuk menginjakkan kaki di Jakarta. Rangkaian tes belum berakhir di situ, setelah pengumuman tes tahap pertama kami masih harus mengikuti tes tahap kedua, yaitu tes kesehatan, dan puji Tuhan tanpa bercerita panjang lebar lagi saya dinyatakan lulus tes kesehatan, tapi dibalik rasa senang itu, kami juga bersedih setelah salah seorang teman kami dinyatakan tidak lulus tes kesehatan. Untuk teman kami yang satu ini semangat yah! Mungkin jalanmu bukan di sini, masih ada jalan lain yang bahkan lebih baik dari menjadi seorang statistisi yang telah dipersiapkan oleh Tuhan untukmu J.
            Setelah tiba di Jakarta, mengikuti matrikulasi, jalan-jalan di akhir minggu bersama teman-teman, kemudian pulang kembali ke Sulawesi karena kami diberi libur lebih dari sebulan dan kemudian kembali lagi ke Jakarta, mengikuti rangkian pra magradika sampai magradika yang telah selesai, kini langkah kami untuk menjadi seorang statistisi semakin dekat saja. Rasanya sudah tak sabar mengenakan Pakaian Ikatan Dinas (PDA) STIS dengan warna biru cerahnya.
            Kalau ditanya apakah saya bangga menjadi salah seorang dari Mahasiswa Baru STIS tahun ini, tentu saja saya akan menjawab bahwa saya sangat bangga. Rasa bangga dan senang saya mungkin tidak dapat terlukiskan hanya dengan kata-kata. Menjadi seorang statistisi memang bukanlah cita-cita saya sejak dulu, bahkan memikirkan pun tidak pernah. Tapi kini saya membuktikan sebuah kalimat yang mengatakan bahwa “Tuhan tidak memberikan apa yang kamu inginkan, tapi Ia memberikan apa yang kamu butuhkan”. Mungkin saya memang sudah ditakdirkan menjadi mahasiswa STIS dan jika Tuhan berkehendak nantinya menjadi seorang statistisi yang bekerja pada Badan Pusat Statistik (BPS) dan menyajikan data apa adanya, objektif tanpa rekayasa, seperti lirik dalam Mars STIS.
            Saya sering mendengar dari beberapa orang, khususnya dari kalangan mahasiswa yang mengatakan bahwa statistic itu sulit. Saya pernah membaca status seseorang di Facebook yang isinya kurang lebih seperti ini “Statistik STAN aja bikin saya muntah-muntah, gimana di STIS ya?”. Ya, seperti kata bapak ibu dosen pada saat Stadium General Magradika bahwa kuliah di STIS kami akan selalu diperhadapkan dengan matematika setiap harinya, ini mungkin akan menjadi tantangan tersendiri bagi kami, kami yang sewaktu SMA hanya belajar matematika sebanyak dua kali pertemuan dalam seminggu, sekarang harus siap untuk menghadapinya setiap hari, dan bukan matematika biasa tapi matematika statistic yang banyak ditakuti oleh orang-orang.
            Saat magradika kemarin, itu adalah saat-saat dimana kami harus memiliki manajemen waktu yang baik, kami harus mengerjakan seabrek tugas yang diberikan dan harus dikumpulkan keesokan harinya, bahkan sering sampai lupa makan, tapi setelah magradika saya jadi sadar mengenai satu hal bahwa mungkin akan seperti inilah kami saat berkerja nanti, sehingga kami harus mampu menjadi pribadi yang cekatan mengerjakan tugas tapi tidak lupa menjaga kesehatan. Pekerjaan menjadi seorang statistisi untuk saat ini mungkin masih sedikit awam bagi saya, saya belum tahu seperti apa kami ke depannya, apa saja yang akan kami lakukan, tapi seiring berjalannya waktu jika Tuhan mengijinkan saya menyelesaikan kuliah di STIS saya pasti akan mengerti. Sudah tidak sabar rasanya bekerja di BPS, apalagi ketika kami mengunjungi kantor pusat BPS beberapa hari yang lalu, saya sempat terharu melihat gedung besar itu apalagi ketika stadium general di auditorium lantai sepuluh, ketika itu pemberi materinya adalah Bapak Dr.Suryamin, M.Sc, beliau adalah sekretaris utama BPS RI, suatu kesempatan langka yang mebuat saya terharu.
            BPS professional, integritas dan amanah. Ketiga hal itulah yang menjadi nilai-nilai BPS dan menjadi pondasi dalam menjalankan tugasnya. Sebagai mahasiswa STIS  sekaligus calon statistisi ke depannya, kami tentunya harus memiliki semua nilai-nilai itu, oleh karena itu dibalik semua kebanggan bahwa nantinya jika Tuhan mengijinkan saya akan menjadi seorang statistisi, juga masih ada banyak hal lain yang harus saya miliki agar nantinya saya benar-benar menjadi PNS yang professional, integritas dan amanah. 
            Ke depannya saya berharap bisa memperbaiki segala kekurangan yang ada pada saya untuk bisa menjadi tenaga yang handal bagi BPS.  Kata-kata “proud to be statistician” harus ditunjang oleh banyak hal baik dari segi akademik maupun perilaku. Jalan yang telah ditunjukkan oleh Tuhan ini harus saya gunakan sebaik-baiknya, seperti kata Prof. Dr. Abuzar Azra pada saat sharing alumni di auditorium BPS beberapa hari yang lalu, “jangan berpikir untuk membuat jus apel jika kamu memiliki buah jeruk”. Buah jeruk yang saya miliki sekarang, yaitu menjadi seorang mahasiswi STIS akan saya pergunakan sebaik-baiknya semampu saya agar saya benar-benar bisa mewujudkan kebanggaan saya menjadi seorang statistisi, bukan hanya bagi saya tapi bagi teman-teman, keluarga dan kedua orang tua yang selalu mendoakan saya.
            Untuk masyarakat Indonesia, untuk pemerintah saya akan berusaha. Saya percaya bahwa BPS selalu menjunjung tinggi nilai-nilai professional, integritas dan amanahnya, karena mereka melakukan semuanya dari awal secara bersih, dimulai dari proses penerimaan mahasiswa-mahasiswi baru STIS yang mereka selenggarakan secara bersih saya percaya nantinya STIS juga akan mencetak tenaga professional bagi BPS yang bersih. Saya bangga menjadi bagian dari STIS dan BPS, semoga saya dapat mempersembahkan yang terbaik, Amin.
by : degree of freedom (METSTAT)
53 semangat!! 53 Jaya.......
he he.... skarang mau lanjut kerja tugas yang lain lagi........ semangat!!!!

Saturday, September 24, 2011

little about Magradika

Masuk Sekolah Tinggi Ilmu Statistik emang asik kalau dibayangkan, tapi kalau dijalani lumayan berat juga. Harus melalui pos Magradika dulu, Magradika adalah masa integrasi pendidikan kampus. Saya angkatan 53 STIS, jadi magradika yang saya jalani disebut magradika 53...
nah, ini dia nih logo magradika tahun ini...
Magradika 53 dilaksanakan selama 3 hari sejak tanggal 20 September 2011, sebelum magradika ada kegiatan pra magradika pada tanggal 17 September. setelah pra magradika kami udah dikasi tugas yang banyak buat magradika, huffftt... lumayan capek ngerjain tugas sebanyak itu selama dua hari... tapi ternyata itu baru awalnya, setelah magradika dimulai ternyata saya hanya punya waktu buat tidur 2 jam sehari..... magradika hari pertama dimulai pukul 06.00, magradika hari pertama diisi dengan materi pengenalan STIS.. yang asik dari magradika ini adalah ketika kita disuruh mengeluarkan semua barang yang disuruh untuk dibawa, semua barang bawaan dikeluarkan satu persatu dan diangkat dengan tangan kanan dan tangan kiri... salah satu barang bawaan yang menarik adalah nasi 1 kepal, ikan masuk angin(ikan kembung.red), risoles.... (diberi label kotak makannya "makan siangku yang sehat dan ekonomis). semuanya harus habis kurang dari 1 menit, gilaaa.... saya mana kuat.. he he... mana minum airnya cuma 3 teguk lagi... di lain waktu saya akan ceritakan sedetil-detilnya abrang perlengkapan magradika itu...
hari kedua adalah hari paling menarik bagi saya, kami disuruh datang ke kantor BPS RI di jl.dr.sutomo jakarta pusat, harus hadir pukul 06.00 tepat di kantor pusat BPS itu, alhasil saya bangun jam 3.30 setelah sebelumnya tidur pukul 1.30, jadi tidurnya cuma sebentar ya..... he he he, tapi gpp deh kapan lagi bisa ngerasain kayak gini,,,kami berangkat naik angkot pukul 05.00 pagi.. sesampainya di kantor BPS kami naik ke auditoriumnya di lantai 10 dengan naik tangga.. ckckck lumayanlah olahraga naik tangga ke lantai sepuluh.... setelah pengenalan mengenai BPS, sharing alumni dan jalan2 keliling gedung kantor, kami pulang naik KOPAJA, saya pun tertidur di atas KOPAJA, mungkin karena semalam kurang tidur, jadi tidur di kopaja waktu itu terasa nikmaaaatt bangeett..... pulang ke kampus sore hari sebelum magradika hari kedua berakhir, inilah saatnya TIBUM (seksi ketertiban umum) beraksi ... mereka awalnya memuji kami yang tidak terlambat hadir di kantor BPS pusat pagi tadi, tapi ternyata mereka kecewa akan banyak hal lainnya, alhasil kami pun dimarah2i... hi hi.... tapi inilah serunya magradika..
magradika hari ketiga lebih asik lagi, karena narasumber yang hadir semuanya asik, salah satunya kak Rais yang kayaknya orang makassar memberikan motivasi, senam keseimbangan otak dari kak ima juga asik, plus acara nangis2an karena kami diputarkan video tentang orang tua yang belakangan saya tahu kalau video yang diputar waktu itu bukan yang direncanakan sebelumnya, tapi kami tetap nangis2... he he he.....
Magradika pun berakhir, dan saya kebagian gelombang ketiga untuk outbound...
intinya.... magradika tidak seseram yang saya dengar selama ini, magradika yang saya jalani tahun ini begitu asik dan saya merasakan betul manfaatnya, tentang manfaat ini akan saya ceritakan di lain waktu yaaaa....
JARGON MAGRADIKA : 53 SEMAGAT, 53 JAYA............!!!!!!!!!!!

Friday, September 16, 2011

inget2 lagi masa lalu

Gak terasa yah sekarang saya udah kuliah, padahal dulu masih ingat banget waktu baru masuk TK, sebelum masuk TK setiap hari saya ikut mama ke kantor karena di rumah nggak ada yang nemenin. Karena bosan nongkrong di kantor mama terus saya bilang ke mama kalo saya mau sekolah, akhirnya mama masukin saya ke TK pertiwi di depan lapangan Pancasila Polewali meskipin umur buat masuk TK belum cukup, jadi deh saya duduk di bangku TK selama dua tahun sampai umur saya mencukupi buat masuk SD. Hmmm... masih ingat waktu itu, saya selalu nyobain baju SD baru saya di depan kaca, rasanya nggak sabar banget masuk sekolah.
Hal yang paling nggak bisa saya lupain waktusetiap  tahun ajaran baru dimulai, hampir selama 6 tahun atau 6 kali tahun ajaran baru kami selalu datang pagi pagi sekali buat dapet tempat duduk di depan... he he he, kalau ingat itu jadi kangen banget...
Waktu mau masuk SMP juga kayak gitu, baju seragam SMP selalu saya cobain depan kaca, begitu juga dengan sepatu dan tasnya... waktu itu rasanya nggak sabar banget mau sekolah dan ketemu teman baru.
Dan akhirnya tibalah saat perpisahan... di bawah ini sedikit foto-foto perpisahan kami.. cekidoottt...
dari kiri ke kanan Indra, Ija, Amel, Evi... hi hi.. ternyata begini wajah kita waktu SMP

di kelas IX D.... kangeeeennn

kiri ke kanan Amel, Indra, Evi.....

Semuanya masih pada imut.... ummi (paling kanan) beda banget yaa sama yang sekarang.. xixixixi

di belakang tenda perpisahan, bukan tenda biru tapi tenda pink... he he
Pengalaman masuk SMA di SMA negeri 1 Polewali juga hampir mirip, tapi udah nggak kekanak-kanakan lagi kayak nyobain baju seragam dan senyum-senyum sendiri di depan kaca, he he he.....
Gak terasa sekarang saya dan teman-teman udah kuliah.. waktu memang tak membiarkan kita berleha-leha dengan masa lalu yang indah, dan waktu yang bekerja sama dengan takdir pun kini membawaku ke ibukota Jakarta, kota yang sumpek dengan kemacetannya tapi asik dengan mall mallnya... hi hi hi...
Saat libur bulan puasa lalu saya pulang ke Polewali dan inilah momen bersama teman-teman saat kami datang berlebaran (massiara) di rumah Ija yang sekarang udah jadi mahasiswa kedokteran gigi di Unhas.,, cekidotttt
 foto-fotonya
kiri ke kanan : ummi (teknik arsitektur UNHAS), Dian (Smansa Polewali, dia telat setahun soalnya ikut pertukaran pelajar ke amrik), Evi (Sekolah tinggi ilmu statistik), Amel (sekolah tinggi ilmu statistik), Ija (kedokteran gigi UNHAS)

paliiinngg keren semuanya....

dalam foto ini diannya kurang karna yang ngambil gak profesional... siapakah yang ngambil?? he he

Wednesday, September 14, 2011

My Fave Korean Drama yang kelupaan

perlu diketahui bahwa ini sama sekali bukan drama porno..... he he he
Di kesempatan yang lalu saya pernah menulis tentang drama korea favorit saya, bisa dilihat di sini.... tapi kayaknya ada satu drama yang kelupaan deh, apakah itu? nah si drama kelupaan itu judulnya "wonderful Life".. bagaimana ulasannya? cek this out.....
Wonderful Life












menceritakan tentang Han Seung Wan (diperankan oleh Kim Jae Won) dan Jung Se Jin (diperankan oleh Eugene) mereka bertemu di Singapura karena takdir, setidaknya begitu saya menyebutnya.... dan takdir itupun membawa mereka mabuk bersama dan akhirnya tak sengaja mengalami "Kecelakaan".... he he he, kalo kecelakaan yg ini saya nggak bisa cerita lebih lanjut, dimnegerti aja yaaa...
Setelah kembali ke Korea, mereka berpisah dan tidak pernah bertemu lagi karena sebelumnya mereka telah sepakat untuk melupakan dan menganggap kejadian di Singapur tidak pernah terjadi.. tapi takdir berkata lain Se Jin ternyata hamil dan akhirnya melahirkan seorang bayi yang diberi nama Sin Bi, dia memutuskan untuk membesarkannya sendiri...
tapi, kakak Se Jin memberitahu keluarga Seung Wan bahwa Seung Wan telah memiliki anak dengan Se Jin, dan singkat cerita mereka pun menikah setelah SIn Bi berusia beberapa bulan... he he he.
Mereka tinggal serumah dan cerita lucu n menarik pun berlanjut... he he he... pokoknya ceritanya seru deh, apalagi setelah Sin Bi agak besar. cerita mulai sedih ketika Sin Bi ternyata mengidap suatu penyakit......
Seung Wan dan Se Jin saat di Singapore.... hi hi.. takdir mempertemukan mereka 























Han Sin Bi (anak Seung Wan dan Se Jin), kayaknya nama aslinya Jung Da Bin.. hi hi.. ni anak imut banget yaaa... mungkin sekarang udah gede.....

Sunday, September 11, 2011

5 Jam Merpati Membuat Kami Kering di Ruang Tunggu Bandara

Tiga hari yang lalu, saya dan teman saya Evi berangkat dari Bandara Hasanuddin Makassar menuju Jakarta.. Kepulangan setelah bermalas-malas ria di Polewali selama sebulan lebih itu menjadi begitu menyebalkan karena ketidak profesionalan pihak Merpati, setidaknya begitu saya menyebutnya "KETIIDAK PROFESIONALAN".. kalau ada yang tidak suka silahkan tinggalkan komentar di bawah.
perjalanan menyebalkan ini dimulai dari ketika kami check in dan petugas memberitahu bahwa pesawatnya ditunda satu jam yang awalnya berangkan jam 4 sore berubah menjadi jam 5, katanya mereka sudah menelepon untuk memberi tahu, yang mengangkat telepon adalah bapak R yang kemudian saya ketahui bahwa Bapak R itu adalah pihak Travel tempat saya membeli tiket, Ketidak profesionalannya memang belum dimulai dari sini, karena menurut saya ini adalah kesalahan pihak travel yang tidak menulis nomor HP saya saat booking tiket padahal saya sudah memberikan jadi pihak Merpati bukan menghubungi orang yang mau berangkat tapi ke travel, jadi deh saya nggak tau dan check in lebih cepat sehingga kami harus menunggu lebih lama di ruang tunggu, tapi sampai di sini saya pikir nggak papa lah cuma satu jam. Tapi ada satu yang harus diketahui pada saat Check ini nomor penerbangan kami diganti dari MZ 781 menjadi MZ 803.
Hal menyebalkan ini berlanjut ketika sudah jam 5 tapi kami belum dipanggil juga, dan belakangan diketahui bahwa kami akan berangkat jadi jam 7 malam, jadi delaynya kalo digabung jadi 3 jam deh.... waktu itu petugas Merpati sudah mencatat nama kami... karena sudah lapar, teman saya Evi sambil bercanda ngomong ke petugasnya kalau kita lapar dan mau makan, trus petugasnya nanyain ke petugas yang lain dan tak lama kemudian datang dan bilang "Tunggu sebentar, makanannya segera datang" tapi lama ditunggu nggak dateng2 tuh makanan, bukannya apa, soalnya waktu pulang sebulan yang lalu dari bandara Soetta dengan pesawat merpati juga waktu delay 1 jam kami dikasih makan dan minum tuh, tapi ini udah 3 jam kok nggak ada?? akhirnya kami memutuskan untuk membeli makanan sendiri.
Pas selesai makan, bapak yang satu penerbangan dengan kami datang memberi tahu bahwa penerbangannya ditunda sampai jam 8.55.... whaattt??? gila jadi total delaynya 5 jam?? ckckckck sungguh terlalu.. waktu demi waktu dan kami pun menunggu. sebagian penumpang sudah mengomel dan meminta pertanggung jawaban petugas, delay lebih dari 4 jam itu harusnya dapat kompensasi, tapi katanya bosnya bilang undang-undang yang mengatur tentang itu masih sosialisasi jadi nggak ada kompensasi, dan kami menunggu selama 5 jam tanpa ada cemilan atau apapun, padahal ini kan bukan kesalahan kami,s etidaknya pihak Merpai menunjukkan bahwa mereka itu profesional dong, masa kami dibiarkan terlantar tanpa pelayanan yang memadai?? mungkin bagi kami yang masih anak sekolah nggak masalah menunggu lama karena perkuliahan belum dimulai tapi bagi yang puna kesibukan atau bisnis gimana? waktu 5 jam itu banyak yang bisa dikerjakan
Dan akhirnya pesawat merpati pun tiba, kami akan segera berangkat..... tapi pada saat akan menaiki pesawat, tiba2 kami penumpang dengan nomor penerbangan MZ 803 akan diganti tiketnya dengan penerbangan MZ 761 dan katanya mereka meminta tiket check ini itu diserahkan pada mereka, tapi ibu-ibu yang senasib dengan kami bilang jangan  diserahkan karena mereka mau menghilangkan bukti bahwa penerbangan kami telah tertunda selama berjam-jam... banyak penumpang yang kesal bukan main, gimana nggak? mereka menunda penerbangan dan tidak ada permintaan maaf sepatah kata pun.. sopan banget ya pihak Merpati ini?? belajar ilmu etika dari mana?? dari Yunani sama anggota DPR bang n mbak??
Ke depannya saya berharap Merpati bisa memperbaiki ini dan tidak membuat pelanggannya lari, maskapai pemerintah harusnya memberikan pelayanan yang baik untuk rakyat dong........

Saturday, September 03, 2011

Hujan

Pagi ini, indaaaaahhhh sekali.. saat saya mulai terjaga dari tidur panjang semalam saya merasakan ada rintik-rintik hujan yang jatuh di atas atap dan menimbulkan suara khasnya, hmmm.... bagi saya tak ada yang lebih indah daripada hujan di pagi hari, ha ha mungkin orang akan bilang saya ini pemalas, orang yang suka hujan di pagi hari itu kan pasti ngarepinnya supaya bisa meringkuk terus di balik selimut dan melanjutkan tidur sampe hujannya berenti.. tapi biarlah orang mau berkata apa, yang penting saya suka.
Saya juga suka bau tanah saat hujan, menimbulkan bau yang khas yang membuat hati tentram... ha ha... ada ada aja..
Tapi, memang benar, pagi ini begitu indah, sambil menyeruput segelas teh saya berdiri memandang keluar jendela, di samping rumah pohon pisang dengan warna daun hijau mudanya membuat mata saya terasa sejuk memandangi daunnya yang basah oleh hujan subuh tadi..
Terima kasih Tuhan untuk berkat keindahan Mu hari ini, semoga hujan subuh tadi dapat membawa berkat bagi kami.. he he.... Dan karena sekarang hari minggu, berarti kami akan pergi ke rumahMu untuk memuji dan memuliakan namaMu... sertailah kami ya Tuhan, jauhkanlah saya dari godaan mengantuk saat dengar khotbah di gereja nanti... he he... 

Thursday, September 01, 2011

Timnas bakal menang gak ya ntar malam?


Pagi ini,  bisa dibilang jadi pagi kurang kerjaan buat saya. Sebenernya sih hari ini ada janji sama teman-teman buat pergi makan kue lebaran, tapi kok yang ngasi ide sampe sekarang belum bales-bales SMS yang udah saya kirim sejak jam stenga 7 tadi pagi ya? apa dia masih tidur.. he he gak tau deh, jadi sambil nunggu sms kepastian kita jadi pergi apa nggak, ada baiknya saya nulis dikit di blog aja kali ya....
Hari ini nulis apa ya?, ah gmana kalo bahas timnas aja, secara ntar malem kan ada pertandingan pra piala dunia Timnas Indonesia vs Iran, pada pertandingan kali ini Iran yang jadi tuan rumah.. kalau hitung-hitungan di atas kertas, kemungkinan yang menang ya dengan berat hati saya harus bilang Iran sih.. secara peringkat mereka ada di atas Timnas Indonesia, menurut peringkat terbaru yang baru dirilis FIFA Agustus 2011 Iran berada di peringkat 53 sedangkan Indonesia ada di peringkat 131, waw... beda jauh banget ya? apalagi Iran bakal didukung penuh oleh suporter mereka karena mainnya kan di kandang mereka sendiri..
Tapi bola itu kan bundar, segala kemungkinan bisa saja terjadi, gak ada yang gak mungkin asal para pemain timnas bermain all out dan gak minder.. saya sih berharap malam ini Bepe diturunkan.. tapi percaya aja deh sama sang pelatih, semoga dia bisa meramu tim nas Indonesia dengan baik, supaya malam ini bisa tampil memuaskan, gak berharap menang sih, kalah juga gak papa deh yang penting mainnya udah sepenuh hati, itu juga bisa jadi pengalaman berharga .... Ayoooo Timnas..... Kalian pasti bisa... Semangat!!!!!!

The Evils Drama Korea


Setelah empat drama Korea yang sudah saya bahas sebelumnya, posting sebelumnya bisa di lihat di sini...... kali ini saya akan membahas tentang drama korea yang paling nggak saya suka.....  langsung aja ya... cekidoottt...
Boys Before Flowers
bisa dibilang inilah salah satu drama korea paling laku di Indonesia, mungkin juga di negeri asalnya sendiri.....

waktu drama ini tayang ( waktu saya kelas dua sma) hampir semua orang, khususnya warga smansa polewali tergila gila sama drama ini., mulai dari cewek yang sebelumnya jarang nonton drama korea bahkan samapi cowok juga... ada beberapa teman cowokku yang mengidolakan pemain BBF...  hmmm drama ini memang punya daya tarik tersendirinya kali ya?  ni drama pake pelet kali yaaa? he he.. ngomong gini bisa digebukin nih saya sama para BBF lovers... he he piss.. hargai kebebasan berpendapat di negeri ini.. ok teman.. he he....
tapi saya sendiri yang sejak jaman sd menggemari korea kok gak tertarik ya?? awal tayang sih saya nontonlah, secara kalo ada drama korea baru sebagai penggemar drama wajib nontonlah, tapi semakin lama main dan semaik disukainya drama ini saya kok jadi jenuh ya?? jadi males nonton, padahal sebelumnya biarpun sebuah drama korea itu tidak menarik saya akan tetap nonton, tapi yang ini kok beda ya? hmmm.... kalo ditanya kenapa saya nggak suka sama drama ini, saya jawab aja "soalnya penggemarnya banyak banget, saya nggak suka sesuatu yang penggemarnya banyak" ha ha.. orang yang bilang gitu pasti bilang saya ini egois...
hhmm... salah satu alasannya juga mungkin karena BBF ini bisa ketebak ceritanya, soalnya ini kan versi koreanya Meteor Garden yang dulu juga boomingnya minta maaf... he he he.....
akhirnya, kalau teman-teman pada cerita tentang BBF ini di skul saya awalnya ikut-ikutan antusias juga kayak kalo lagi cerita drama-drama sebelumnya, tapi kayaknya kok makan sayur gak pake garam ya cerita soal BBF...

Memories Of Bali
Bukan karena ceritanya yang nggak menarik... cerita drama ini cukup menarik, apalagi sebagian mengambil lokasi di Bali. ceritanya tentang seorang cewek (Ha Ji Won), lupa nama di dramanya, dia jadi pemandu wisata di Bali, kemudian ketemu sama Jae Min dan In Wook di Bali dan jadi pemandu wisata mereka di Bali, cerita berlanjut sampai mereka pulang kembali ke Korea. Jae Min yang anak orang kaya jatuh cinta sama si Ha Ji Won. Yang tidak saya sukai dari drama ini adalah endingnya dan karakter Ha Ji Won yang mau maunya aja diajak ke Bali oleh In Wook dan menghianati Jae Min yang cinta mati sama dia, meskipun akhirnya dia nyatain cinta sama Jae Min, tapi itupun  setelah Jae Min nembak (pake pistol) Ha Ji Won dan In Wook yang lagi di atas tempat tidur di dalam sebuah hotel di Bali, kalau memang cinta ngapain harus ikut si In Wook... huh kesel banget sama endingnya drama ini, si Jae Min juga akhirnya bunuh diri setelah membunuh mereka berdua... huffftttt... keseeeelll
.. gak mau lagi nonton drama ini untuk yang kedua kali.

Mary Stayed Out All Night
sama seperti Memories Of bali, bagian yang tidak saya sukai dari drama ini adalah endingnya juga pemeran utama cewek dan cowoknya, Mary (Moon Geun Yoong) dan Kang Mo Kyul (Jang Geun Suk), menurutku mereka itu terlalu egois, hanya memikirkan perasaan mereka, gak mikirin orang lain. apalagi Kang Mo Kyul, dia itu cuma memikirkan perasaannnya sendiri, dia tetap membenci direktur dan menganggap direktur Jung In jahat. Sampai Mary kembali padanya baru dia nyadar kalau direktur ternyata tidak sejahat yang dia bayangkan.. huffttt kesel..
Yang paling tidak saya suka adalah endingnya, hmmm... saya kira Mary bakal berakhir dengan menikah sama Direktur Jung, tapi eh ternyata balik lagi sama si Mo Kyul...... kasian Direktur..... padahal dia juga mencintai Mary..